Sabtu, 14 Desember 2013

contoh cerpen

Contoh Cerpen
1.AKU


            Nama ku Natasya Dewi. Sekarang aku sedang mengarungi dunia bersama novel-novel hasil karya ku.Aku sungguh tidak menyangka nasibku akan beruntung seperti saat ini.Bagi ku,bagaikan pungguk yang tiba-tiba terbang menembus awan hingga sampai ke bulan.Karena di masa lalu,aku hanyalah seorang gadis kuper dan bodoh yang haus akan impian.
***
            Tiga tahun lalu saat aku masih duduk di bangku SMP,saat itu aku masih baru dua bulan belajar di sekolah.Bertepatan dengan pasca HUT Kemerdekaan Indonesia.Hari itu memang hari bahagia bagi seluruh warga Indonesia, tapi tidak untukku. Saat itu duniaku bagaikan diselimuti awan tebal nan hitam,karena hari itu adalah hari terakhirku berada di sekolah. Guru-guru di sekolahku, sudah tidak sanggup mengajarku lagi.Bukan karena aku sering bolos atau suka berkelahi,tapi karena satu hal yang sebenarnya bukan keinginanku untuk mendapatkanya.Yaitu kebodohan yang selama ini bersarang di otakku. Seketika tubuhku lemas,hati ku seperti tersayat pisau yang sangat tajam.Wajah ku mulai memerah,mata ku sudah tidak kuat lagi menahan air mata yang mulai bercucuran dengan derasnya.Aku hanya bisa menjerit dalam hati,meluapkan semua persaanku.
Dalam hari-hari ku,aku selalu bertanya-tanya kenapa aku harus bodoh.Aku tahu akan takdir tuhan,aku tidak akan menyalahkan siapapun tentang ini.Tapi aku hanya ingin satu hal,yaitu tuhan selalu memberkahi kebodohan ku ini.Aku selalu berharap meskipunaku bodoh sebodoh-bodohnya,tapi aku tidak mau bodoh tentang Tuhan.Selama ini aku ingin pandai seperti teman-teman karna aku ingintahu apa arti hidup yang sebenarnya dan kenapa tuhan menciptakan aku bersama kebodohan ini.Kini aku hanya bisa mondar-mandir kesana-kemari tidak ada tujuan.Aku tidak tahu harus berbuat apa agar aku tetap bisa sekolah.
            Beberapa hari kemudian aku masih belum berani memberi tahu ibu ku kalau aku dikeluarkan dari sekolah.Aku hanya berdiam diri memandang luasnya lagit,berharap tidak dari jendela kamar ku saja aku dapat melihatnya.Aku berharap bisa melihatnya bersama dengan teman-teman ku di sekolah.Memang mencari sekolah yang mau menerima ku sangat sulit sekali,hingga tinggal bayangan saja yang bisa aku nikmati.Dan pada akhirnya aku menemukan cara yang tepat untuk tidak membuat hati ibu ku kecewa.Yaitu dengan belajar di tempat les yang cukup terkenal di tempat tinggal ku sekarang.Aku sangat senang,karena aku bisa belajar lagi.Meski pun hanya les semata.
            Beberapa hari kemudian Aku bertemu dengan  teman sekolah ku di tempat les,Dea namanya.Aku mencoba mengalihkan pandangannya,dengan menyapanya.
“Dea...kamu juga les disini?” tanya ku
“Kamu... oh.. jadi kamu les di sini?” ucap Dea dengan pandangannya yang kecut.
“Iya...” jawab ku dengan penuh senyuman.
“Kamu kan sudah gak sekolah,ngapain masih les...! les di sini lagi..” balas Dea dengan ketus.
            Entah mengapa semua tema-teman ku di sekolah tidak ada yang menyukaiku,begitu juga dengan Dea.Juga di tempat les,aku belum mempunyai seorang teman pun.Hidup ku terasa basa tanpa teman,bagaikan susu tanpa gula.Karena  selama ini aku tidak pernah merasakan pahit manisnya persahabatan.
            Hari demi hari telah ku lalui.Belajar membuat cerpen memang tidak semudah yang aku bayangkan.Berulang-ulang aku mencoba membuatnya, tapi hasilnya sama saja tidak enak untuk di baca.Sungguh bagaikan melukis diatas air,sangat sulit sekali.Tapi rasa ingin tahu yang sangat bergejolak di hati ku,membuat aku tidak patah semangat.Hingga pada akhirnya aku harus mengumpulkan tugas yang di berikan oleh guru les ku itu.
“Tasya kan sudah diajarin,masak masih gak bisa?” ucap Bu Melly
“Maaf bu,tapi saya masih kurang faham.”Jawab ku
“Ya udah,besok tasya buat lagi.Terserah di kumpulkan kapan,tapi lebih baik secepatnya ya ! Pelajaran cukup sampai disini,assalam wr wb ” Suruh bu Melly.
“Kalau bodoh ya bodoh aja gak usah di paksain” bisik Dea ke telinga ku. Aku hanya diam tidak berani membalas ucapan Dea. Ucapannya sangat membuat puing-puing hati ku runtuh berserakan.Akan tetapi dengan perkataannya tadi,tanpa sadar dia telahmenghidupkan obor yang semulanya sudah redup akan mati karena sudah kehabisan minyak tanah.
Keesokan harinya aku memberikan hasil kerja keras ku kepada bu Melly.Bu Melly hanya diam menatap ku,dan mempersilahkan ku pergi.Setiap hari aku terus mewarnai kertas-kertas buram ku dengan coretan-coretan tinta kerja keras,agar aku bisa membuat karya yang bagus dan menarik seperti yang di katakan Bu Melly.Aku tidak pernah memadamkan semangat ku dengan karya ku yang sebelumnya.Meski pun aku sadar akan kekurangan ku.Begitu juga dengan Bu Melly,dia terus berusaha untuk membuat ku bisa.Walau sangat sulit mengajar murid seperti ku.Dengan pengobanan yang cukup banyak,pada akhirnya aku bisa membuat sebuah cerpen yang mungkin tidak terlalu bagus.Tapi aku sangat senang sudah bisa meluapkan isi hati ku di lembaran-lembaran kertas hayalan itu.Tapi Dea tidak senang dengan hasil karya ku.Dea menuduh ku menyuruh orang lain untuk membuatnya.Mungkin karna Dea iri,atau memang dia tidak suka kalau aku bisa.Entah lah aku tidak tahu,mengapa dia selalu memusuhi ku.
***
            Sudah satu semester aku belajar,tentu saja Ibu ku menanyakan hasil kerja kerasku yaitu raport.Padahal aku tidak sekolah,aku hanya les.Aku bingung harus bicara apa kepada Ibu.Aku sangat takut untuk mengatakan yang sebenarnya.Aku terpaksa membuat bibir ku berdusta.Aku mengatakan raport ku sudah aku kembalikan ke sekolah.Dengan kepolosan hatinya,ibu ku percaya aku berkata demikian.Sebenarnya aku tidak ingin terus-terusan berbohong,tapi aku tidak ingin rasa kecewa tumbuh di hati ibu ku.
***
            Waktu terus berjalan,hingga dua tahun sudah aku belajar.Aku tetap bersama dengan ke bohongan ku,yang berhasil menyihir hati ibu ku menjadi bahagia dengan dongeng-dongeng  yang aku ceritakan.Dan pada suatu hari,ibu ku tiba-tiba datang ke kost ku tanpa mengabari ku terlebih dahulu.Ibu ku terbelalak saat melihat ku sedang asyik nonton tv pada saat jam-jam belajar untuk anak sekolah.
“Tasya ? kamu gak sekolah? Apa ini yang kamu lakukan setiap hari?” ucapnya
“Bu aku...aku..” jawab ku kebingungan
“Aku apa,sudah jelas kamu bolos sekolah masih mau ngeles sama ibu” omelnya
           
Aku terus mencoba menerangkan yang sebenarnya kepada ibu ku,mencoba meraih kepercayaannya lagi pada ku.Aku hanya bisa berharap ibu ku mau memaafkan ku dan mengizinkan ku untuk tetap belajar.Dan ternyata ibu ku mau memaafkan ku,dia sangat terharu dengan sikap ku yang tidak mau membuatnya kecewa.Aku hanya bisa meminta maaf dan menangis dipelukannya.Ibu ku juga sangat mendukung ku les sastra indonesia.Sekarang hati ku sudah lega karena beban yang selama ini terperangkap di hati ku sudah terbang ke luar angkasa.Kini aku hanya terus berpikir bagaimana aku akan sukses dengan coretan-coretan ku yang telah susah payah aku buat.Hari-hari ku kini hanya aku fokuskan dengan novel pertama ku.Meski aku harus mengarungi lautan dan gurun,untuk mencapai sabana keberhasilan.Aku mencoba menceritakan kisah nyata ku di novel pertama ku itu.
***
Tiga bulan sudah usai,novel pertama ku sudah selesai ku rangkai.Ternyata bu Melly berkeinginan membukukan novel pertama ku itu.Mula-mula aku sangat ragu dengan karya kuitu.Tapi keberuntungan sekarang berpihak pada ku.Satu bulan novel ku sudah terjual 50 seler.Sangat mengagumkan untuk punggug yang masih belajar terbang seperti ku.Dari novel pertamaku,aku mencoba membuat novel-novel yang lain.Yang seperti bu Melly bilang,karya yang bagus dan menarik.

Hingga pada suatu hari,ada kompetisi membuat karya sastra di salah satu Universitas terkenal di Jakarta.Hadiahnya sangat menakjubkan,bisa keliling Asia Tenggara dan uang tunai.Aku sangat bersemangat untuk mengikutinya.Aku mengumpulkan novel pertamaku yang berjudul “AKU”.Beberapa bulan kemudian pengumuman pemenang di umumkan.Sungguh luar biasa,aku menjadi salah satu pemenang dari ribuan peserta yang ikut.Dari situlah perjalanan hidup ku yang sebenarnya di mulai.Beberapa bulan kemudian aku sudah bisa terbang bebas di angkasa dengan sayap ku sendiri,bisa melihat dan di lihat oleh banyak orang hingga saat ini.Dan tidak ada seorang pun yang menghina ku lagi.



Sekarang aku baru menyadari bahwa yang membuat ku seperti saat ini adalah kerja keras ku selama bertahun-tahun yang telah aku kerjakan.Selama ini aku tidak patah semangat dengan kerja keras ku karena  aku percaya  bahwa sesungguhnya,”keajaiban adalah kata lain dari kerja keras” yang artinya sebuah keajaiban akan terjadi,jika kita menjalaninya dengan penuh kerja keras.Dan sekarang aku tahu mengapa tuhan memberikan aku kebodohan,karena sebenarnya tidak selamanya bodoh itu sengsara selama kita berusaha.Aku sangat berterimakasih pada tuhan karena sudahmengizinkan aku bekerja keras untuk menjawab teka teki ilahi yang telah Dia beri.


2. RABIES OH RABIES
Koko adalah anak yang malas,dia juga sedikit tomboy.Dia berambut lurus dan pendek seperti anak cowok,makanya dia sering di sebut koboy sama teman-temannya.Sekarang dia sudah kelas sepuluh,tapi dia masih kekanak-kanakan.Tapi dia juga mempunyai kebiasaan yang baik,yaitu selalu rutin periksa kesehatan setiap sebulan sekali. Dan dia juga suka memelihara kucing,kemana-mana dia selalu membawanya,bahkan kesekolah.Dia sangat menyayangi kucing-kucingnya,dia sudah menganggap kucing-kucing miliknya seperti sahabatnya sendiri.Sudah sekian banyak orang yang menasehati untuk merubah sifatnya.Semua nasehat tak pernah dia dengar,mamanya pun tak sanggup lagi untuk mendidik koko.Pada suatu hari koko terlihat sangat sedih,entahlah apa yag terjadi dengannya.
“Aku kenapa ya,Ko celanaku ada darahnya? Jangan2 aku penyakitan lagi?” uucapnya dalam hati.
karna takut koko langsung pergi ke rumah sakit.
”ayo silahkan berbaring mbak!”suruh dokter.
”dokter tapi penyakit saya ini sangat aneh,anehhhh banget.saya tidak merasa anggoya tubuh saya yang terasa sakit.tapi di celana saya ada darahnya.”
 “kamu sudah pernah mengalami menstruasi”
 “menstruasi?oh iya saya lupa kalau anak cewek suka menstruasi.tapi saya belum pernah menstruasi sama sekali.ya udah makasi ya dok saya pulang dulu”
 sampainya di tempat atministrasi koko tak mau membayar.
”ichhhh suster pokonya aku nggak mau bayar!aku nggak jadi periksa”
 “tapi mbak sudah sudah masuk ruang pemeriksaan,jadi harus bayar!mau periksa kek mau nggak pokonya harus bayar”
 “tadi yang nyuruh aku masuk kan temennya suster,bukan aku yang mau masuk.aku tadi sudah mau pulang malah di suruh masuk,ya masuk aja kok repot”
 tiba2 ada dua suster yang berteriak2 untuk memegang suster yang sedang berdebat dengan koko.ternyata suster yang ada di depan koko pasin gangguan jiwayang dirawat di rumah sakit tsb.”huuuuuh”koko menghela nafas.
”syukurlah aku kira suster beneran.aku harus cepet2 kabur sebelum suster yang sungguhan datang”.  koko langsung mengambil kucing kesayangannya dan membawanya pulang.sesampainya dirumah,kebingungan lagi karna perutnya sakit.
”sis,apa kamu juga sakit perut klw mens?”
 “iya.emangnya kenapa? Jangan2 kamu mens ya? selamat ya boy...”
 “iya aku mens sis,trus gimana nich perutku sakit banget”
“kamu minta beliin obat aja sama mama mu”
 “aku belum bilang sama mama,mama belum pulang.”
 “ya udh,km beli ja kiranti.udah dulu ya boy aku di panggil mama da..” kemudian koko menutup hp-nya dan langsung membeli obat yang sisca tadi bilang.sesampainya diperjalanan koko bingung lagi sebenarnya obat apa yang harus ia beli.
”sisca gimana sich masak aku suruh makan ranti.itu kan sulit carinya”ujarnya dalam hati. Dan ia langsung nelfon sisca lagi.
”sis kamu gmn sich masak aku dsuruh makan ranti,belinya dmn kn susah.”
 “siapa juga yang suruh kamu makan ranti.aku bilang kiranti no ranti.”
“oh ya udh dech tanks ya bye”
koko langsung pergi ke mini market untuk mencarinya.Keesokan harinya koko bilang sa mamanya kalau ia mens.mamanya tak percaya klw koko mengalaminya,dy bilang klw koko terjangkit rabies.
”mama bilang aku rabies karna deket2 kucing terus. Aku takut gmn klw beneran,knp mama malah pengen aku rabies,aku kan anak cowok satu2nya,eh salah cewek maksudnya.”
koko menjadi kayak orang gila yang baru saja masuk rumah sakit jiwa,gomong sendiri gak karuan.koko akhirnya berinesiatif untuk periksa ke dokter karna saking takutnya.dan dy jg berfikir mn mungkin koko bisa sakit seperti itu koko kn serinng priksa ke dokter.
”tapi msak sich aku terjangkit rabies aku kan sering periksa, oh iya aku kan periksanya ke dokter manusia,bukan dokter hewan.yesss aku harus ke dokter hewan.ayo semangat koboyyyy.”ucapnya dalam hati
Dan kemudin menancap kan gas sepeda motor yang di kendarainya.koko sudah sampai di tempat dokter hewan  yang biasanya memeriksa kucingnya.
”koko ayo silah kan duduk ! mana kucingmu? Apakah diluar?”ucap dokter.
”anu dok.ehmmmm bukan kucing yang mau diperiksa tapi....aku,stop jan ktawa!”ucap koko dan membungkam mulut si dokter.
”hei kamu gila atau gak waras?masak mau periksa ke dokter hewan.”
 “ayo lah dok please ini pentiiiing banget”
“ok baiklah.cepat kemari” koko sangat tegang sekali karna biasanya kucin miliknya dilihat bagian kemaluan dan giginya.     
  “ Tenang saja tidak mungkin aku memeriksa manusia sama dg hewan.”
 Koko hanya memperlihatkan giginya yang gingsul itu.”kamu terjangkit rabies” kt dokter dg entengnya.
“apaaaa jadi bener aku rabies?”ucapnya dalam hati.
” Dok msak iya sich aku rabies? Gak ada penyakit yang lebih keren dikit apa,masak RABIES”
 “iya km rabies.itu krn km deket2 kucing terus.karna rabies penyakit yg kasar,rabies bisa disembuhkan dg bersikap manis dan lembut pada semua orang.dan ganti celana mu yang sobek2 itu.berdandan lah selayaknya wanita.”ucap dokter.
koko sangat sedih sekali mendengar bserita itu,dy sangat tidak menyangka penyakit yang sangat masuk akal itu menyerang dirinya.”apa2an ini..? masak orang keren kayak begini punya penyakit rabies? Yang benr  aja?”ucap koko.
tanpa sadar dan karna sibuk bicara sendiri,koko malah jatuh keselokan yang banyak air comberannya yang sangat menjijikkan.”aaaaa...” gubrak,suara saat melayang jauh dari motornya.syukurlah tidak ada luka serius,tapi kepala dan badannya kotor karna dia masuk keselokan.dan terrnyata tidak ada yang mau menolong koko karna dia sangat khas dengan bau comberannya.akhirnya dia pulang dengan keadaan yang menyedihkan.sesampainya dirumah,bukannya di perhatikan malah di marah2in sama mamanya.
”koko!dari mana saja kamu?sampe bau kayak gini. Mama kan sudah bilang kalau maen jangan jauh2 liat siapa yg mau deket2 sama km,kamu bau banget tau nggak.cepet sana mandi!” omel mamanya.saat koko mau beranjak pergi tiba2
”ait.... mau kemana?gak boleh mandi dikamar mandi, nanti bau.mandi dikolam ikan sana,sekalian ganti air kolam!”tambah mamanya.
koko berjalan dengan muka murung dan taksemangat. “kenapa hari ini aku sial banget?sudah rabies masih dimarahin mama,pakek acara kecebur keselokan lagi...!sungguh menyebalkan.”ucap koko sambil memegang jala untuk menangkap ikan seperti raja dg gagahnya memegang tongkat.
karna koko lelah menangkap ikan yang sekian banyaknya,dia malah menyuruh kucingnya untuk menangkap ikan yang sudah berserakan di pinggir kolam karna dia tak sengaja menumpahkannya dr timba.bukan membantunya tapi kucing miliknya malah memakan ikan2  yang berserakan disana sini.
 “mama maafin aku ya?aku nggak sengaja.lagian mama gak kasihan apa?aku kan kenak rabies....” mamanya bukan malah menghawatirkannya malah menertawakannya.
 “hahaha kamu ada2aja,mana mungkin manusia kenak rabies.”mamanya meninggalkannya karna tak kuat menahan tawa.
”padahal aku sudah memakai rok dan minta dandanin mama supaya aku sembuh dari rabies.eh...malah diketawain karna aku kena penyakit rabies.kalok dipikr2 memang benar sich...mana ada oarang kena rabies?itu kan penyakit anjing.dasar dokter gila masak aku cantik kayak gini dibilang rabies...!” akhirnya koko sadar juga kalau dirinya hanya dikerjain sama dokter hewan kepercayaannya.
”biasanya kalau negatif kali negatif itukan plus,jadi aku kerjain aja kamu.makanya kalau jadi orang jangan positif G(gila) dech sekali2 gak usah sembuh biar saya yang ngobatin km peke obat anjing gila.”ucap dokter saat koko menanyakan alasan kenapa dy di kerjain.

SEMOGA BISA TERINSPIRASI ATAS CONTOH CERPEN INI.
GANBATTE NE....


  Kreated By
DREAMY...